poker dan domino online indonesia terpercaya | poker dan domino online indonesia | agen poker terpercaya | poker online indonesia | poker terpercayaHIV dari ke rumah-rumah awal tahun depan.
Para pendukung mengatakan langkah ini mendesak karena 100 orang Malawi terinfeksi setiap harinya, dan rata-rata 138 orang mati karena AIDS setiap hari.
Menteri Kesehatan Jean Kalirani mengumumkan rencana ini ketika memperingati Hari AIDS Sedunia baru-baru ini di distrik Karonga di Malawi utara.
"Kami akan pergi ke desa-desa, meminta sampel darah untuk diperiksa, apakah orang tersebut HIV positif atau tidak. Mereka yang HIV positif tentu akan diberi perawatan yang diperlukan. Dan mereka yang negatif juga akan diberi penyuluhan agar tetap negatif," ujarnya.
Kalirani mengatakan kampanye akan mulai pertengahan Maret dan menjangkau semua orang di Malawi, termasuk yang tinggal jauh dari fasilitas tes HIV dan layanan penyuluhan.
Ia mengatakan kampanye ini sejalan dengan tujuan menghentikan infeksi HIV pada 2030. Tingkat infeksi HIV di Malawi saat ini 10 persen, sedikit turun dibandingkan tiga tahun lalu.
Pengumuman ini menimbulkan kekhawatiran sejumlah warga Malawi yang beranggapan kampanye ini melanggar kebebasan pribadi.
"Menurut saya, ini tidak bisa dibenarkan karena mereka akan mencampuri kehidupan pribadi kita. Pengetesan HIV seharusnya bersifat pribadi. Tidak ada yang boleh tahu bahwa saya menjalani tes HIV kecuali saya yang memberitahu," ujar Steven Jailosi, guru sekolah dasar di pinggiran kota Blantyre.
Ester Makonokaya bekerja sebagai sekretaris di Blantyre. Ia mengatakan, walaupun sudah menjalani tes, menurutnya tes HIV dari rumah ke rumah akan melanggar privasi orang.
"Sebaliknya pemerintah mengerahkan mobil klinik ke desa-desa tempat warga bisa memeriksakan diri, dan bukan melakukannya di rumah, karena ini berarti orang lain bisa mengetahui hasilnya," ujarnya.
Macpherson Maulana, seorang wartawan di Blantyre dan produser program kesehatan lewat radio, mengatakan pemerintah sebaiknya mendidik masyarakat tentang perlunya tes HIV, sehingga warga akan menjalani tes “tanpa diminta”.
Namun demikian, penyuluh HIV/AIDS David Odali dari Yayasan Umunthu yang menjalankan proyek-proyek yang berkaitan dengan HIV, mengatakan, kerahasiaan akan dijaga.
Odali mengatakan, pengungkapan status hasil tes tergantung sepenuhnya pada orang yang menjalani tes itu.
Pada 2006, lembaga amal Development Aid from People to People melakukan tes HIV dari rumah ke rumah di distrik Thyolo dan Blantyre, menjangkau 400,000 orang. Organisasi itu menyatakan, kegiatan itu berjalan dengan baik. (VOA/Lameck Masina)
0 comments:
Post a Comment