TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengalokasikan dana subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 194,9 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo mengatakan, dengan adanya alokasi ini, setiap hari dana Rp 550 miliar habis untuk subsidi BBM.
"Bayangkan kalau kita puasa Senin dan Kamis saja tidak pakai BBM subsidi, dalam seminggu bisa hemat Rp 1,1 triliun, atau setahun bisa Rp 50 triliun. Itu uang Rp 50 triliun bisa dipakai untuk membangun apa saja," kata Susilo di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin, 14 April 2014.
Susilo mengatakan pemerintah hanya bisa mengimbau masyarakat untuk menghemat penggunaan BBM bersubsidi. "Pembatasan atau pelarangan itu selalu dilihat masyarakat: 'Kami perlu BBM tapi kok dilarang?'," ujarnya. Namun, kata Susilo, tak jarang pemilik mobil mewah menggunakan BBM bersubsidi, yang seharusnya menjadi hak masyarakat tak mampu. (Baca : Subsidi BBM 2014 Diperkirakan Melonjak)
Dia mengatakan pemerintah tengah berupaya mencari cara agar subsidi BBM bisa ditekan. Namun opsi larangan penggunaan BBM bersubsidi oleh pengguna tertentu tak mungkin dilakukan. Untuk mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan dalam APBN 2014, Susilo mengatakan sudah ada dua langkah yang dipersiapkan.
"Ada RFID (radio frequency identification) yang mungkin akan lebih fokus untuk mencegah kebocoran solar ke industri, dan transaksi nontunai untuk pembelian BBM. Transaksi nontunai ini sedang digodok, hampir matang." (Baca : Daerah Didesak Kendalikan Konsumsi BBM Bersubsidi)
0 comments:
Post a Comment