Ine Febriyanti. TEMPO/Dwianto Wibowo
TEMPO.CO , Jakarta - Tak hanya sebagai sutradara, Ine Febriyanti juga berperan sebagai aktris serta penulis, tampil epik dalam pertunjukan Dramatique Reading: Cut Nyak Dien. Menampilkan pertunjukan monolog, Ine memberi perspektif baru mengenai seni peran.
Karakter Cut Nyak Dien yang dipentaskan Ine kali ini bukan hanya melihat dari kepiawaiannya sebagai pahlawan perang yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Namun juga menunjukkan karakter Cut Nyak Dien sebagai wanita yang kuat dengan sifat-sifat keperempuanannya.
Menurut Ine, banyak yang tidak mengetahui sosok pahlawan nasional ini, misalnya kala suaminya mati dibunuh penjajah. "Juga sosok sebagai ibu dari anak-anaknya, serta bagaimana ia mengobarkan semangat perlawanan terhadap penjajah," ujar Ine saat ditemui di auditorium Galeri Indonesia, Ahad, 13 April 2014.
pokerwalet.com | agen judi poker dan domino | poker dan domino online indonesia | poker online indonesia | agen pokerBagi Ine, karakter Cut Nyak Dien yang begitu kuat mendorong dirinya menampilkan kisah pahlawan Aceh tersebut dalam monolog yang tidak hanya menghibur, namun juga dapat memberikan pelajaran sejarah perjuangan bangsa kepada generasi muda.
Melalui Dramatique Reading: Cut Nyak Dien yang berdurasi 40 menit, Sha Ine Febriyanti menghidupkan kembali karakter Cut Nyak Dien. Untuk segala perjuangannya dalam Perang Aceh, pemerintah menganugerahi sosok ini gelar Pahlawan Nasional.
0 comments:
Post a Comment